by..Dede Ari S.
Disaat daku tua, bukan lagi diriku yang dulu....
Maklumilah diriku, bersabarlah dalam menghadapiku
Disaat daku menumpahkan kuah sayuran dibajuku.......
Maklumilah aku, sebagaimana dulu aku bersabar menemani makan dan kadang begitu lama merayumu untuk menyuapimu
Disaat daku tidak lagi dapat mengikat tali sepatuku......
Ingatlah saat-saat bagaimana daku mengajarimu, membimbingmu untuk melakukannya
Disaat daku dengan pikunnya mengulang terus menerus ucapan yang membosankanmu......
Bersabarlah mendengarkanku, jangan memotong ucapanku, dimasa kecilmu, daku harus mengulang terus sebuah cerita yang telah aku ceritakan ribuan kali hingga dirimu terbuai dalam mimpi
Disaat daku membutuhkanmu untuk memandikanku.......
Jangan menyalahkan aku. Ingatlah dimasa kecilmu, bagaimana aku dengan berbagai cara membujukmu untuk mandi
Disaat aku kebingungan menghadapi hal-hal baru dan teknologi modern......
Janganlah mentertawakanku. Renungkanlah, bagaimana daku dengan sabar menjawab setiap ‘mengapa’ yang kau ajukan disaat dulu.
Disaat kedua kakiku terlalu lemah untuk berjalan.......
Ulurkan tanganmu yang muda dan kuat untuk memapahku. Bagaikan dimasa kecilmu daku menuntunmu melangkahkan kaki untuk untuk belajar berjalan
Disaat daku melupakan topik pembicaraan kita........
Berilah sedikit waktu padaku untuk mengingatkannya, sebenarnya topik pembicaraan bukanlah hal yang penting bagiku, asalkan engkau berada disisiku untuk mendengarkanku. Daku telah bahagia.
Disaat engkau melihat diriku menua.......
Janganlah bersedih. Maklumilah diriku, dukunglah aku, bagaikan daku terhadapmu disaat engkau mulai belajar tentang kehidupan. Dulu daku menuntunmu menapaki jalan kehidupan ini, kini temanilah daku hingga akhir jalan hidupku.
Berilah daku cinta kasih dan kesabaranmu. Daku akan menerimanya dengan penuh syukur. Di dalam senyumku ini, tertanam kasihku yang tak terhingga padamu.....
Catatan Igad Permana
http://www.facebook.com/profile.php?success=1&id=676139628#/note.php?note_id=125277019907
Disaat daku tua, bukan lagi diriku yang dulu....
Maklumilah diriku, bersabarlah dalam menghadapiku
Disaat daku menumpahkan kuah sayuran dibajuku.......
Maklumilah aku, sebagaimana dulu aku bersabar menemani makan dan kadang begitu lama merayumu untuk menyuapimu
Disaat daku tidak lagi dapat mengikat tali sepatuku......
Ingatlah saat-saat bagaimana daku mengajarimu, membimbingmu untuk melakukannya
Disaat daku dengan pikunnya mengulang terus menerus ucapan yang membosankanmu......
Bersabarlah mendengarkanku, jangan memotong ucapanku, dimasa kecilmu, daku harus mengulang terus sebuah cerita yang telah aku ceritakan ribuan kali hingga dirimu terbuai dalam mimpi
Disaat daku membutuhkanmu untuk memandikanku.......
Jangan menyalahkan aku. Ingatlah dimasa kecilmu, bagaimana aku dengan berbagai cara membujukmu untuk mandi
Disaat aku kebingungan menghadapi hal-hal baru dan teknologi modern......
Janganlah mentertawakanku. Renungkanlah, bagaimana daku dengan sabar menjawab setiap ‘mengapa’ yang kau ajukan disaat dulu.
Disaat kedua kakiku terlalu lemah untuk berjalan.......
Ulurkan tanganmu yang muda dan kuat untuk memapahku. Bagaikan dimasa kecilmu daku menuntunmu melangkahkan kaki untuk untuk belajar berjalan
Disaat daku melupakan topik pembicaraan kita........
Berilah sedikit waktu padaku untuk mengingatkannya, sebenarnya topik pembicaraan bukanlah hal yang penting bagiku, asalkan engkau berada disisiku untuk mendengarkanku. Daku telah bahagia.
Disaat engkau melihat diriku menua.......
Janganlah bersedih. Maklumilah diriku, dukunglah aku, bagaikan daku terhadapmu disaat engkau mulai belajar tentang kehidupan. Dulu daku menuntunmu menapaki jalan kehidupan ini, kini temanilah daku hingga akhir jalan hidupku.
Berilah daku cinta kasih dan kesabaranmu. Daku akan menerimanya dengan penuh syukur. Di dalam senyumku ini, tertanam kasihku yang tak terhingga padamu.....
Catatan Igad Permana
http://www.facebook.com/profile.php?success=1&id=676139628#/note.php?note_id=125277019907
0 comments:
Post a Comment