11.24.2008

Something nice to read..

Posted by gustaf parlindungan lumban tobing On 11/24/2008 01:18:00 PM No comments
Tuhan yang Maha baik memberi kita ikan,

tetapi kita harus mengail untuk mendapatkannya.

Demikian juga Jika kamu terus menunggu waktu yang tepat,

mungkin kamu tidak akan pernah mulai.

Mulailah sekarang...

mulailah di mana kamu berada sekarang dengan apa adanya.

Jangan pernah pikirkan kenapa kita memilih seseorang untuk dicintai,

tapi sadarilah bahwa cintalah yang memilih kita untuk mencintainya.

Perkawinan memang memiliki banyak kesusahan,

tetapi kehidupan lajang tidak memiliki kesenangan.

Buka mata kamu lebar-lebar sebelum menikah,

dan biarkan mata kamu setengah terpejam sesudahnya.

Menikahi wanita atau pria karena kecantikannya atau ketampanannya

sama seperti membeli rumah karena lapisan catnya.

Harta milik yang paling berharga bagi seorang pria di dunia ini adalah ..

hati seorang wanita.

Begitu juga Persahabatan, persahabatan adalah 1 jiwa dalam 2 raga

Persahabatan sejati layaknya kesehatan,

nilainya baru kita sadari setelah kita kehilanganNya.

Seorang sahabat adalah yang dapat mendengarkan lagu didalam hatiMu

dan akan menyanyikan kembali tatkala kau lupa akan bait-baitnya.

Sahabat adalah tangan TUHAN untuk menjaga Kita.

Rasa hormat tidak selalu membawa kepada persahabatan,

tapi Jangan pernah menyesal untuk bertemu dengan orang lain...

tapi menyesal-lah jika orang itu menyesal bertemu dengan kamu.

Bertemanlah dengan orang yang suka membela kebenaran.

Dialah hiasan dikala kamu senang dan perisai diwaktu kamu susah.

Namun kamu tidak akan pernah memiliki seorang teman,

jika kamu mengharapkan seseorang tanpa kesalahan.

Karena semua manusia itu baik kalau kamu bisa melihat kebaikannya

dan menyenangkan kalau kamu bisa melihat keunikannya

tapi semua manusia itu akan buruk dan membosankan

kalau kamu tidak bisa melihat keduanya.

Begitu juga Kebijakan, Kebijakan itu seperti cairan,

kegunaannya terletak pada penerapan yang benar,

orang pintar bisa gagal karena ia memikirkan terlalu banyak hal,

sedangkan orang bodoh sering kali berhasil dengan melakukan tindakan tepat.

Dan Kebijakan sejati tidak datang dari pikiran kita saja,

tetapi juga berdasarkan pada perasaan dan fakta.

Tak seorang pun sempurna.

Mereka yang mau belajar dari kesalahan adalah bijak.

Menyedihkan melihat orang berkeras bahwa mereka benar meskipun terbukti
salah.

Apa yang berada di belakang kita dan apa yang berada di depan kita

adalah perkara kecil berbanding dengan apa yang berada di dalam kita.

Kamu tak bisa mengubah masa lalu....

tetapi dapat menghancurkan masa kini dengan mengkhawatirkan masa depan.

Bila Kamu mengisi hati kamu ..

dengan penyesalan untuk masa lalu dan kekhawatiran untuk masa depan,

Kamu tak memiliki hari ini untuk kamu syukuri.

Jika kamu berpikir tentang hari kemarin tanpa rasa penyesalan

dan hari esok tanpa rasa takut,

berarti kamu sudah berada dijalan yang benar menuju sukses.

Hari AIDS Sedunia

Posted by gustaf parlindungan lumban tobing On 11/24/2008 01:10:00 PM No comments
Hari AIDS Sedunia
Hidup Secara Bijaksana & Bertanggung Jawab

Di penghujung abad 20 ini mendadak seluruh dunia menjadi panik. HIV/AIDS merebak menghancurkan jutaan kehidupan; bahkan di antara mereka yang tidak berdosa. Pada tahun 2020, akan terdapat 22 juta anak yang menjadi yatim atau yatim piatu, karena orag tua yang terjangkit HIV. Ratusan ribu orang dari setiap pelosok dunia terjangkiti virus tersebut setiap harinya. Setiap enam detik seorang penghuni bumi ini tertular virus HIV. Penularan global tak terbendung lagi.
Bangsa-bangsa di seluruh dunia mencurahkan miliaran dolar untuk penelitian mencari vaksin HIV/AIDS. Tak kalah gencarnya usaha-usaha pencegahan penularan HIV/AIDS. Ribuan konperensi, lokakarya, seminar, pelatihan dan penyuluhan di tingkat internasional, regional, nasional dan lokal diselenggarakan oleh badan-badan pemerintah maunpun LSM dan di sana sini oleh gereja juga. Belum lagi tak terhitung banyaknya biaya yang harus dikeluarkan untuk merawat mereka yang telah terserang AIDS. Jasa layanan kesehatan sampai perlu merumuskan ulang kebijakan pengelolaan sumber dayanya, baik untuk pengobatan langsung, untuk asuransi kesehatan dsb. Dengan keprihatinan global sedemikan itu, Hari AIDS Sedunia ditetapkan, untuk mengingatkan umat manusia akan ancaman kematian yang makin menyebar.
Namun, HIV/AIDS sebenarnya bukanlah masalah kesehatan semata. Bahkan, kesehatan hanyalah merupakan mata rantai terakhir dari keseluruhan ancaman tersebut. Penyebaran infeksi HIV/AIDS sejagad, erat hubungannya dengan perilaku masyarakat dan bangsa yang mencerminkan nilai-nilai tertentu kehidupan masyarakat tersebut. Sekaligus, HIV/AIDS menguak dan menelanjangi nilai-nilai yang paling hakiki dari kehidupan masyarakat. Moralitas pulasan dan yang legalistis akan dibongkar oleh fakta kehadiran HIV/AIDS dalam masyarakat. Keber-agama- an yang sering dibanggakan akan diuji oleh badai HIV/AIDS.
Pencegahan yang paling efektif pun hanya terjadi dengan perubahan perilaku. Pesan pencegahan HIV/AIDS yang ampuh adalah ABC. A untuk abstinence, yaitu tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah. B untuk “be faithful” untuk tidak bergonta-ganti pasangan. C untuk Condom. Mulanya C dianggap upaya pencegahan yang paling mujarab. Lembaga donor, perusahaan farmasi, pemerintahan sangat menekankan pesan C. Sampai suatu saat seorang peneliti dari universitas terkemuka dalam bidang kesehatan masyarakat melakukan penelitian di Negara-negara sub-saharan, yang prevalensi HIV/AIDSnya menurun. Apa yang menyebabkan penurunan? Ternyata bukan pesan C. Tetapi pesan A dan B. Prosentasi terbesar jawaban orang yang diwawancara mengatakan prevalensi HIV/AIDS menurun karena mereka mempraktekkan A dan B. Kini pesan A dan B diadopsi oleh WHO, lembaga donor, Negara dan LSM. Yang lebih mengejutkan adalah sumber pesan. Sewaktu ditanya siapa yang menyampaikan pesan tersebut? Mayoritas jawaban adalah Gereja. “Pendeta kami mengajarkan demikian,” kata mayoritas responden.
Memang A dan B adalah pesan Alkitabiah. Pesan surat Ibrani, “Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur.” Ibr 13:4. Bila ditaati akan menyelamatkan bangsa dari kehancuran. Tetapi, pembelajaran di sini adalah, apakah gereja mengajarkannya secara konsiten dan berani. Atau gereja merasa HIV/AIDS adalah bukan masalah dan urusannya, karenanya tidak pernah membicarakan dan mengkhotbahkannya. Pembelajaran kedua, kalau gereja dapat dengan efektif “mengubah” dunia dalam penanggulangan HIV/AIDS, akankah gereja juga mau mencegah “AIDS” sosial seperti korupsi, ketidakadilan, eksploitasi lingkungan yang mengakibatkan pemanasan global, dsb?